Jumat, 09 Desember 2011

Surat Cinta untuk Jiwa

~" Surat Cinta untuk Jiwa "~


Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu

Surat cinta ini kutujukan untuk diriku sendiri serta saudara-saudariku yg Insya Allah tetap mencintai Allah swt dan RosulNya diatas segalanya. Karena hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya. Cinta hakiki yg membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandang yg beda, lebih bermakna dan indah.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa saudara-saudariku yang mulai lelah menapaki jalan-Nya ketika kali mengeluh, merasa terbebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan seorang hamba melainkan Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati saudara-saudariku yang kerap kali oleh cinta selain-Nya, yg mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yg terkadang melakukan segalanya bukan karena-Nya. Lalu diruang hatinya yg kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang lain, entah dimana keikhlasan. Maka saat ini kurasakan kekecewaan dan kelelahan karena yg kulakukan tak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan. Padahal Allah tak pernah menanyakan hasil, Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses.

Surat ini kutuju-kan juga untuk ruhku dan ruh saudara-saudariku yg mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmatinya. Lalu dimanakah kejujuran diletakan? Dan kini terabaikan sudah secara nurani yang bersih saat ibadah hanyalah rutinitas belaka, saat fisik dan pikiran disibukan oleh dunia, saat wajah menampakan kebahagiaan yang semu. Coba lihat dirimu menangis, tertawa atau merana?

Surat ini kutujukan untuk diriku dan saudara-saudariku yg sombong, yg terkadang bangga pada dirinya sendiri. Padahal kita menyadari bahwa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan hatiku dan hati saudara-saudariku yang mulai mati, saat tiada getar ketika Asma Allah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan terlewat begitu saja, saat tiada rasa berdosa ketika mendzalami diri dan saudaranya.

Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yg masih memiliki cahaya meskipun sedikit. Jangan biarkan cahaya itu padam, maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah disekelilingnya....

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Tidak ada komentar: